Hindari Rem Bermasalah..!

Hindari Rem Bermasalah..!

Hindari Rem Bermasalah..!

Rem merupakan bagian yang vital didalam kendaraan, karena setiap kali kendaraan melaju pasti membutuhkan rem untuk menghentikan dan mengendalikan lajunya.

Fatal akibatnya bila rem tidak berfungsi atau blong, untuk itu sistem kerja rem perlu dirawat dan di cek secara periodik untuk meminimalisasi kecelakaan akibat rem rusak, karena semua ini menyangkut keselamatan si pengendara dan penumpang dalam mobil. Kepekaan atau kepedulian pengemudi terhadap kinerja pengereman yang sudah mulai bermasalah adalah hal yang paling diutamakan dalam menghindari kecelakaan.

Banyak hal yang dapat dirasakan dan menjadi pertanda buat pengemudi bahwa sistem rem telah mengalami gangguan. Pertanda sistem rem sudah tidak baik salah satunya adalah bila rem perlu di injak berkali-kali (dikocok) untuk melakukan pengereman, ini berarti ada kemungkinan kerusakan yang terjadi pada sistem kerja rem. Penyebabnya bisa karena ada kebocoran master rem atas atau yang berada dibawah dekat roda, jika hal ini terjadi segera lakukan perbaikan pada bagian yang mengalami kebocoran.

Gejala lainnya yang dapat dirasakan adalah jika pedal rem terasa keras, bergetar dan mengeluarkan suara aneh saat diinjak, jika mengalami hal ini segera cek komponen rem dan sebaiknya bersihkan secara rutin setiap 10.000 km, mulai dari kanvas, piringan ataupun rumah tromol. Kotoran yang menumpuk dapat menggangu kinerja rem dan dalam jangka waktu lama juga dapat menyebabkan kerusakan, seperti goresan pada piringan rem ataupun rumah tromol.

Tips agar sistem rem mobil dapat terawat dan berfungsi baik menurut Ibrahim Siregar pentolan bengkel Urgarage Autosport :

  1. Rutin cek volume minyak rem di tabung bagian atas, jika telah berkurang sampai batas minimum, segera tambahkan dengan minyak rem jenis yang sama dan cek sistem rem apakah ada kebocoran atau tidak. Karena jika kondisi sistem rem normal, pengurangan volume minyak rem tidak akan cepat terjadi, pengurangannya hanya berjalan seiring penipisan kanvas rem.
  2. Agar kondisi sistem rem dapat terjaga dari kerusakan dini dan selalu dapat berfungsi dengan baik, setiap 20.000 km minyak rem lama harus dikuras diganti dengan yang baru.Dengan begini tidak akan terjadi penggumpalan minyak rem yang telah teroksidasi atau kadaluawarsa yang dapat menyebabkan penyumbatan sistem hidraulis rem.
  3. Cek selalu kondisi dan keausan Kanvas Rem sebelum melakukan perjalanan dengan mobil secara periodik. Keausan kanvas bergantung pada gaya berkendara pengemudi dan jarak dan kondisi jalan yang sering ditempuh mobil tersebut. Segera ganti kanvas rem (Brake Pads) jika teerlihat telah aus atau habis. Sebaiknya pengecekan dilakukan bersamaan saat melakukan servis rutin dibengkel.

Selain hanya perawatan dan pengecekan secara rutin terhadap sistem rem, gaya atau cara berkendara pengemudi mobil juga sangat berpengaruh terhadap keawetan kinerja sistem rem. Pengemudi sebisa mungkin harus menghindari seringnya melakukan pengereman mendadak, terlalu lama menekan pedal rem saat mobil akan berhenti lama, seperti saat terkena lampu merah.


Jangan Remehkan Sistem Grounding

Sistem Grounding

Sistem Grounding

Dalam setiap sistem kelistrikan pastinya membutuhkan kabel ground agar alirannya lebih stabil dan sempurna. Terutama untuk kendaraan seperti mobil, kabel ground atau yang dikenal juga dengan sebutan kabel massa ini memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja komponen didalamnya. Komponen yang dimaksud bukan hanya yang berupa perangkat elektronik seperti audio saja, melainkan hingga ke pengapian, kinerja mesin terutama yang telah menggunakan komponen ECU yang sangat sensitif terhadap arus listrik.

Tanda pada mobil yang bisa menjadi indikator bahwa kabel grounding bermasalah adalah jika lampu, head dan rear lamp, fog lamp yang kondisinya masih bagus terlihat kurang terang saat menyala dan instrument lainnya yang menggunakan lampu menyala redup dan cenderung tidak stabil.

Akibat lainnya yang tidak boleh diremehkan dari adanya masalah pada sistem grounding, yaitu :

  1. Proses kinerja ECU dalam mengatur mesin menjadi tidak sempurna, karena kestabilan arus listrik yang dibutuhkan ECU menjadi terganggu.
  2. Pengisian aki (Accu) tidak sempurna, sehingga mudah terjadi arus drop akibat perputaran arusnya tidak berjalan dengan baik.
  3. Audio System terganggu, seperti yang telah dibahas dalam artikel storing, bahwa grounding yang tidak benar atau bermasalah menjadi salah satu penyebab timbulnya storing.
  4. Sistem pengapian juga dapat menjadi bermasalah dan kemungkinan bisa menyebabkan mogok, karena bagian ini juga membutuhkan grounding yang sempurna untuk menghasilkan pengapian yang baik agar mesin dapat menyala dan berjalan sempurna.

Sempurnakan Grounding
Menurut Henry Kings dari Arena Motorsport, agar sistem grounding mobil lebih sempurna, sebaiknya titik grounding dari kabel negatif aki dibagi lagi ke beberapa bagian mesin dengan menggunakan grounding wire kit, berikut adalah titik-titik grounding-nya :

  1. Body
  2. Throttle
  3. Silinder Head
  4. Alternator

Seiring berkembangnya inovasi teknologi mesin, berbagai parts pendukung pun turut berkembang. Salah satunya adalah telah banyak parts yang dibuat khusus untuk memaksimalkan kestabilan nilai voltase aki (accu), alat ini umumnya disebut volt stabilizer. Alat ini dapat lebih menyempurnakan sistem grounding, jadi tidak ada salahnya juga jika dalam sistem grounding diaplikasikan volt stabilizer, terlebih bagi mobil yang sudah banyak mengalami modifikasi pengapian dan penambahan aksesoris lain yang menggunakan listrik.

Jika sistem grounding mobil sudah sempurna, dapat dipastikan arus listrik yang mengalir pada mobil semakin sempurna dan stabil. Efek dari stabilnya arus listrik ini sangat besar manfaatnya positif-nya buat menjaga keawetan parts mobil, terutama yang berhubungan dengan elektrikal seperti ECU, alternator, lampu-lampu bahkan hingga bagian sistem pengapian.

Jadi jangan menganggap remeh atau sepele jika SO mania telah mengetahui ada tanda-tanda sistem grounding mobilnya mulai bermasalah. Gunakanlah kabel grounding yang memiliki kualitas baik, mulai dari bahan lapisan luarnya hingga tembaga kabelnya, agar arus listrik dapat mengalir sempurna.


All About Distributor (Delco)

All About Distributor (Delco)

All About Distributor (Delco)

Pada mobil model lama yang masih menggunakan sistem pengatur pengapian dengan platina, waktu dan pembagian pengapian (Ignition Timing) ke ruang bakar dikerjakan oleh sebuah parts bernama distributor atau dikenal juga dengan sebutan delco.

Sistem kerjanya adalah distributor membagi dan mengatur pengapian yang berasal dari koil untuk disampaikan ke busi pada tiap silinder dengan dibantu platina, kondensor dan rotor yang berada didalam badan distributor. Rotor bertugas membagi arus listrik ke busi tiap silinder sesuai dengan urutan pembakarannya, yaitu 1-3-4-2 (urutan per silinder) jika mesin mobil itu menggunakan 4 silinder dan seterusnya, jadi pengapian tidak bisa berurutan 1-2-3-4.

Tanda Kerusakan Distributor
Menurut Rudi Niko yang biasa dipanggil Pak Rudi, mekanik ahli dari bengkel Latimojong Motor dibilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini, “Gejala awal ada kelainan pada distributor serta bagian didalamnya itu menyebabkan mesin tersendat-sendat karena pengapian tidak sempurna atau bisa dibilang pengapian pincang dan bila dipaksakan jalan, ujung-ujungnya mobil akan mogok”.

Ketika berbicara tentang kerusakan distributor berarti meluas menjadi bahasan kerusakan pada sistem pengapian mobil yang bermesin konvensional. “Gejala mesin tersendat paling sering disebabkan adanya kerusakan pada bagian platina karena sudah terbakar dan kondensor yang sudah lemah hingga tidak mampu menyimpan arus listrik ke platina maupun tutup distributor dan rotor yang sudah retak sehingga arus listrik tidak teralirkan ke busi, dan penyebab lainnya itu bisa juga karena koil ataupun busi serta kabel-kabelnya yang sudah rusak, namun jika kerusakan hanya pada kabel busi atau busi, mesin hanya menjadi ‘brebet’ , tidak langsung mogok dan jika koil atau platina yang rusak, kemungkinan besar mobil bisa mati mendadak atau mogok ”, tambah Pak Rudi kepada SO.

Pengaturan Waktu Pengapian (Ignition Timing)
Menurut Pak Rudi yang telah lebih dari 10 tahun menjadi mekanik mesin khusus mobil ini, langkah pertama pengaturan waktu pengapian itu harus diatur dulu gap platina dengan benar, umumnya tiap mobil memakai ukuran gap itu normalnya sebesar 0,40 mm, selanjutnya baru atur waktu pengapian melalui badan distributor dengan cara mengendurkan dulu baut badan distributor pada blok mesin lalu memutarnya sedikit-dikit searah ataupun berlawanan arah jarum jam hingga mencapai ukuran yang tepat.

Penyetelan waktu pengapian ini biasa disebut dan dikenal dengan menyetel ‘na dan voor’ distributor, yang dimana ‘na’ itu untuk memperlambat pengapian, sedangkan ‘voor’ itu untuk mempercepat pengapian. Untuk ukurannya biasanya atau umumnya standar pengapian mobil itu diatur 5 sampai 10 derajat sebelum top atau titik mati atas (TMA) mesin. Setiap mobil memiliki arah putar ‘na dan voor’ yang berbeda-beda dan ukuran yang juga berbeda, jadi tergantung dari mobilnya, khusus untuk mobil keluaran Toyota, putarannya ‘na’ itu searah jarum jam dan ‘voor’ berarti sebaliknya. Bila pengaturan waktu pengapiannya belum pas maka efeknya mesin mobil akan ‘nglitik’ (knocking) karena hal ini berhubungan dengan putaran mesin.

Kondensor

Kondensor

Pengaturan ‘na dan voor’ distributor ini diperlukan keahlian serta pengalaman, karena terkadang ukuran secara teknis bisa saja meleset dan tidak pas, untuk itu biasanya mekanik juga mengandalkan ‘feeling’ berdasarkan pengalamannya. Jika SO mania merasakan mesin mobilnya tiba-tiba ‘nglitik’, So mania bisa mencoba untuk melakukan penyetelan waktu pengapian sendiri. Pertama seperti yang telah disebutkan diatas kendurkan dulu bau pengikat distributor ke blok mesin lalu dalam keadaan mesin hidup putar sedikit distributor ke posisi ‘na’ untuk memperlambat pengapian hingga putaran stabil, setelah itu mobil di gas hingga rpm tinggi, jika masih terdengar bunyi katup ‘nglitik’ putar sedikit lagi ke arah ‘na’, dalam hal ini SO mania harus mampu peka terhadap keadaan putaran mesin mobilnya.

Terakhir dari Pak Rudi, untuk menghindari masalah pada mobil yang dapat menyulitkan dan menyebabkan mogok, mobil harus rutin tune up ke bengkel. Terutama untuk menghindari masalah pengapian pada mobil yang masih menggunakan platina, sebaiknya setiap 10.000 sampai 15.000 Km atau setiap kali tune up, platina dan kondensor harus diganti termasuk busi juga jangan sampai terlupakan, jadi jangan tunggu sampai bagian tersebut rusak hingga menyebabkan mogok. Sedangkan untuk tutup distributor (delco) akan lebih baik diganti setelah penggunaan hingga 50.000 Km agar terhindar dari kebocoran arus listrik untuk pengapian


Cegah Power Window Bermasalah

Skema Power Window

Skema Power Window

Perawatan pada pintu mobil seringkali luput dari perhatian, terutama pada bagian motor power window. Bila sudah terjadi masalah seperti saat tombol power window ditekan namun naik atau turunnya kaca jendela sudah mulai tersendat-sendat atau bahkan macet, biasanya baru kita akan menyadarinya pentingnya merawat power window. Tanda-tanda seperti itu berarti menunjukkan bahwa ada komponen-komponen dari power window yang bermasalah.

Penyebab Macetnya Power Window
Yang menyebabkan power window macet selain karena faktor elektrikal, biasanya karena sudah terdapat karat pada logam-logam regulator power window. Karat itu umumnya terjadi di gigi-gigi penggerak motor power window. Karat yang terbentuk pada motor penggerak power window itu terjadi akibat adanya air yang masuk lewat karet-karet (seal) pintu.

Kemacetan naik turunnya kaca yang menggunakan power window juga bisa terjadi karena kurang atau keringnya pelumas pada kawat baja penarik ulur kaca. Jika hal ini terus dibiarkan, maka kawat baja tersebut akan putus sehingga kaca tidak dapat naik ataupun turun meskipun motor penggerak power window berputar.

Perawatan Sebagai Pencegah
Untuk mencegah terjadinya karat pada motor penggerak power window, sebaiknya segera mengganti karet list kaca apabila karet tersebut sudah mengeras dan rusak sehingga air tidak dapat menerobos masuk dan membuat karat. Akan lebih baik lagi jika diiringi dengan menjaga kebersihan karet kaca tersebut agar lebih awet.

Dalam perawatan power window juga diperlukan waktu untuk dapat menambahkan pelumas berbentuk Grease (Gemuk) agar kawat baja penarik naik turunnya kaca dapat bekerja lancar dan tidak putus atau patah. Ketika mengoles untuk menambahkan pelumas dibarengi juga dengan memainkan tombol power window naik turun, hal ini dilakukan agar seluruh kawat mendapatkan pelumasan yang merata.

Selain dari itu, sering mengoperasikan power window, baik pada kaca jendela pintu depan maupun belakang juga sangat baik untuk dapat meminimalisir proses korosi pada motor power window. Apabila perawatan dilakukan secara rutin sekurang-kurangnya enam bulan sekali, dijamin power window akan bekerja dengan baik sehingga faktor keamanan dan kenyamanan tetap terjaga.


Jangan Acuhkan Bunyi Abnormal Pada Mobil

Bunyi Abnormal Pada Mobil

Bunyi Abnormal Pada Mobil

Sikap acuh pengendara mobil terhadap bunyi-bunyian yang terdengar tidak wajar atau abnormal pada mobil adalah kesalahan yang dapat berakibat buruk terhadap kondisi mobil. Karena merasa mobil masih bisa dikendarai, kebanyakan mereka tidak melakukan pemeriksaan apapun walau selalu mendengar bunyi-bunyi abnormal saat sedang mengendarai mobil. Padahal sikap ini adalah salah besar.

Bunyi-bunyi itu dapat menjadi sebuah sinyal bahwa ada ancaman kerusakan yang lebih serius jika tidak segera diperiksa. Jadi sudah semestinya, pemilik atau pengendara mobil segera melakukan pemeriksaan bila terdengar bunyi-bunyian yang tidak biasa. Minimal tanyakan pada mekanik bila sudah mulai mendengar bunyi atau suara aneh yang mengganggu, seperti mendengung, mencicit atau seperti suara benturan dua logam.

Beberapa bunyi atau suara abnormal yang umumnya bisa terdengar dan dialami setiap pengemudi saat sedang mengendarai mobilnya, yaitu :

Image

fan-belt

1. Suara Dengung Di Mesin
Periksa van belt, bisa jadi keadaanya mungkin terlalu kencang. Efek bila didiamkan saja komponen ini bisa putus yang memicu tidak bekerjanya water pump dan alternator (dinamo ampere) yang dapat mengakibatkan mesin overheating maupun batere (aki) tidak mendapat pengisian arus yang nantinya akan membuat kendaraan menjadi mogok. Kondisi van belt yang abnormal (terlalu kendor) juga bisa menimbulkan bunyi lain, yaitu bunyi mencicit. Efek buruknya sama dengan van belt terlalu kencang.

Image

bearing-roda

2. Suara Dengung Di Roda
Biasanya terjadi saat mobil diajak lari dengan kecepatan tinggi (di atas 40 km/jam). Periksa bagian kaki-kaki, terutama bearing roda dan roda-rodanya. Bila suara terdengar dari depan, berarti pemeriksaan harus dilakukan di roda-roda depan. Mungkin saja bearing roda sudah aus, atau permukaan roda-roda sudah tidak rata. Memang tidak terlalu berdampak ke bagian lain, tetapi suara ini cukup mengganggu kenyamanan.

Image

tierod

3. Bagian Depan Suspensi Terdengar Bunyi Benturan Logam
Terutama ketika melewati permukaan jalan yang rusak (berlubang). Periksa bagian kaki-kaki, terutama tierod dan end rod. Kemungkinan komponen ini sudah aus (tidak presisi lagi) sehingga menimbulkan bunyi saat beroperasi.

Image

accompressor-clutch

4. Suara Mesin Kasar Saat AC Dihidupkan
Periksa kompresor AC, kemungkinan ada bearing kompresor AC yang rusak atau oli kompresor bermasalah (ada kebocoran). Jika dibiarkan akan membuat kerusakan pada kompresor itu sendiri.

Image

propeller-shaft

5. Suara Benturan Logam Saat Gas Dihentak
Kasus ini biasanya terjadi pada kendaraan dengan sistem penggerak roda belakang. Periksa propeller shaft (kopel), kemungkinan cross joint-nya sudah aus bahkan pecah. Selain bersuara kasar, body mobil juga bisa bergetar terlalu keras bila propeller shaft tidak balance.

Jadi sudah saatnya anda lebih peduli dan peka terhadap kondisi mobil kesayangan demi keselamatan dan kenyamanan berkendara.

Tulisan dikembangkan dari : Astra World


Grade SAE Bukan Ukuran Kualitas Oli Mesin

Hal Penting Tentang Oli Mesin

Hal Penting Tentang Oli Mesin

Oli mesin mempunyai fungsi dasar sebagai pelumas untuk memperkecil gesekan atau keausan dari sejumlah komponen di dalam mesin yang bekerja dan bergerak saat mesin kendaraan hidup. Pelumas yang bekerja secara efektif sesuai fungsinya akan memperpanjang usia mesin sehingga lebih awet masa pakainya.

Oli mesin juga tidak hanya berfungsi sebagai pelumas saja, melainkan juga sebagai pendingin dan pembersih mesin. Pelumas yang baik harus bisa membuat kinerja mesin lebih ringan dan bertugas sebagai pelindung komponen metal dari friksi akibat gesekan terus-menerus dalam waktu lama.

Dari bahan dasarnya, oli mesin yang umum beredar terbagi 2 jenis, yaitu :
1.Oli Mineral (Base Oil) : Diperoleh dari hasil tambang minyak bumi yang diolah menjadi oli dan ditambah bahan aditif untuk menambah mutu pelumas menjadi lebih baik.

2.Oli Sintetis (Synthetic Oil): Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian terbersih dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli mineral dan sebaliknya. Basis yang paling stabil adalah. Pada dasarnya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.

Image

Jenis Kekentalan / SAE Oli
Kekentalan suatu oli mesin merupakan sifat fisik oli yg cukup penting, namun masih banyak orang yang sangat awam dengan pengertian kekentalan oli. Untuk menandai kekentalan oli, biasanya digunakan istilah atau kode huruf SAE yang diikuti dengan angka. SAE (Society of Automotive Engineer) yang mirip lembaga standarisasi seperti ISO, DIN atau JIS, yang mengkhususkan diri di bidang otomotif.

Angka di belakang huruf SAE inilah yang menunjukkan tingkat kekentalannya (viskositas). Contohnya, kode SAE 50 menunjukkan oli tersebut mempunyai tingkat kekentalan 50 menurut standar SAE. Semakin tinggi angkanya, semakin kental pelumas tersebut. Ada pula kode angka yang menunjukkan multi grade seperti 10W-50. Kode ini menandakan pelumas mempunyai kekentalan yang dapat berubah-ubah sesuai suhu di sekitarnya. Huruf W di belakang angka 10 merupakan singkatan kata winter (musim dingin). Maksudnya, pelumas mempunyai tingkat kekentalan sama dengan SAE 10 pada saat suhu udara dingin dan SAE 50 ketika udara panas.

Oli yang memiliki multi grade seperti ini sekarang banyak di pasaran karena kekentalannya luwes (flexible) dan tidak cenderung mengental saat udara dingin sehingga mesin mudah dihidupkan di pagi hari.

Image

Beberapa hal yang perlu diketahui dan dimengerti tentang kekentalan / SAE oli mesin adalah :

1.Kekentalan / SAE suatu oli mesin tidak bisa dijadikan ukuran kualitas oli, tetapi lebih berkaitan pada kemampuan oli tersebut dalam beradaptasi pada suhu rendah dan tinggi. Tingkat SAE hanyalah sebagai pembeda atau kelas-kelas suatu oli mesin berdasarkan tingkat sifat kekentalannya, jadi SAE rendah (oli encer) tidak identik dengan mutu yg lebih baik dibandingkan oli dengan angka SAE yang tinggi (oli kental).

2.Pahami Kode SAE oli, misalnya SAE 20W-50, makna dibalik kode ini berarti, suatu oli yg memiliki kemampuan yang telah lulus uji dengan distarter pada suhu (minus) -10 C dan bisa dialirkan di dalam mesin sampai suhu -20 C dan memiliki minimum kekentalan tertentu pada suhu tinggi 150 C (HTHS). Untuk SAE 10W40 , lulus uji sampai – 30 . Semakin kecil angka SAE dengan huruf W semakin dingin suhu ujinya, begitu seterusnya.

3.Oli yg paling umum dipakai di negara bersalju adalah SAE 10W30 dan 5W30. Apapun jenis mobilnya, disini faktor pertimbangannya murni kondisi/suhu di negara tersebut. Kalau memakai oli SAE 20W50 di negara bersalju, kendala utamanya adalah jenis oli ini bisa membeku pada kondisi dingin / salju. Untuk di Indonesia, kebanyakan pabrikan kendaraan lebih merekomendasikan SAE 20W-50 atau 10W-40. Untuk performa / kinerja mesin-mesin modern yang telah banyak dipakai oleh mobil sekarang, oli dengan tingkat SAE yang lebih encer telah banyak menjadi rekomendasi pabrikan, hal ini dikarenakan didalam mesinnya terdapat banyak celah-celah kecil yang harus dengan cepat dan mendapatkan pelumasan.

Image

4.Perlu diingat kekentalan / SAE bukanlah satu-satunya hal yang mendukung kinerja dan perawatan mesin, akan tetapi kualitas kandungan additif yang pada oli tersebutlah yang lebih menentukan baik tidaknya untuk perawatan mesin. Jadi selain kekentalan, hal yang juga perlu diperhatikan adalah mutunya.
Tingkat mutu pelumas mempunyai satuan sendiri yaitu API (American Petroleum Institute). Untuk kendaraan yang berbahan bakar bensin, pelumas bisanya menggunakan kode yang berawalan huruf S (kependekan dari kata Spark yang berarti percikan api), contohnya seperti kode SA, SB, SC, SD, SE dan SF. Sedangkan pada mesin diesel, kode mutu pelumas mesinnya diawali huruf C (kependekan dari kata compression, yang mana sifat pembakaran dalam diesel terjadi karena adanya tekanan udara sangat tinggi), contohnya kode huruf CA, CB, CC, dan CD.

Jadi intinya, kekentalan / SAE oli tidak bisa menentukan kualitas oli tersebut. Untuk memilih tingkat kekentalan oli mesin itu sebaiknya tetap mengacu pada rekomendasi pabrikan dari kendaraan yang dipakainya dan perhatikan tingkat mutu kualitas oli yang akan dipakai. Yang paling penting lagi adalah waktu penggantian oli mesin tidak boleh terlambat dan selalu cek volume atau ketinggian oli mesin melalui Dipstick untuk mengetahui ketinggian oli dengan pasti, selalu perhatikan dan catat kapan tanggal penggantian oli mesin dan jarak tempuh mobil anda. Jangan lupa perhatikan warna olinya, jika berwarna hitam pekat, berarti kualitas oli sudah tidak bagus dan perlu diganti.

Oli sebaiknya diganti tiap 3000 km, atau tiap tiga bulan sekali, jika mobil tidak terlalu sering dikendarai dan tidak menempuh jarak yang jauh, sebaiknya saringan oli mesin juga diganti setelah empat kali ganti oli, karena kalau saringannya kotor aliran oli akan tersumbat dan pelumasan akan terganggu. Penggantian oli yang terlambat akan berakibat pada mudah naiknya temperatur mesin dan bunyi mesin yang kasar. Jika terlalu sering terlambat melakukan penggantian oli, maka bisa menyebabkan kerusakan dini pada komponen mesin, terutama silinder atau piston.


HEAD LAMP

Image

Daya terang atau sorotan dari headlamp yang maksimal tentunya akan sangat mempengaruhi tingkat keamanan dan kenyamanan saat mengemudi mobil, terutama saat malam hari. Terlebih saat musim hujan seperti sekarang ini, kondisi jalan yang cenderung lebih cepat gelap akibat mendung dan jarak pandang yang semakin berkurang saat hujan deras membuat pengemudi lebih awal menyalakan headlamp.

Bila daya sorot headlamp tidak maksimal atau telah terlihat meredup sudah pasti membuat pandangan saat mengemudi malam hari menjadi sangat berkurang, alhasil perlu ekstra konsentrasi dari si pengemudi agar dapat melihat kondisi jalanan secara menyeluruh yang dapat membuatnya lebih cepat lelah dan pastinya kelelahan itu dapat menjadi sumber malapetaka. Untuk itu, jika SO Mania mendeteksi indikasi meredupnya sinar headlamp mobil, sebaiknya segera melakukan perbaikan agar daya sorotnya kembali maksimal seperti mobil baru. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan sinar headlamp mobil mulai terlihat meredup.

Image
Grounding Bermasalah
Yang paling berpengaruh adalah sistem grounding mobil yang bermasalah. Untuk itu perlu dilakukan pengecekan, kemungkinan kabel grounding ada yang lepas atau putus karena faktor usia dari kabelnya. Maka dari itu, yang kemungkinan mengalami hal ini adalah mobil yang usianya diatas 7 tahun. Rusaknya bohlam headlamp ataupun socketnya juga salah satu penyebab redupnya sinar lampu headlamp, hal ini dipengaruhi masa pakainya.

Kaca Headlamp Kotor atau Rusak
Daya sorot headlamp terlihat meredup juga bisa disebabkan oleh kotornya kaca headlamp, terutama pada sisi dalamnya. Untuk itu kaca headlamp harus dibuka agar dapat dibersihkan secara menyeluruh dengan mencucinya menggunakan shampo pencuci mobil serta lap yang lembut agar tidak membuat goresan halus. Untuk mengeringkannya pun harus menggunakan lap yang lembut dan bersih. Sebelum kembali memasangnya, pastikan dulu kaca headlamp telah benar-benar kering agar tidak menimbulkan embun saat headlamp dinyalakan. Embun / air yang menempel pada bohlam (bulb) headlamp dapat menyebabkan bohlam pecah atau putus.

Image
Untuk headlamp yang terbuat dari plastik atau mika, redupnya sorotan sinar headlamp bisa disebabkan karena kaca headlamp telah buram karena meleleh akibat masa pakai ataupun panas berlebih dari bohlam headlamp, umumnya permukaannya menjadi kuning/putih susu dan terlihat retak-retak. Untuk menghindari dan memperpanjang masa pakai headlamp plastik atau mika, hindari penggunaan bohlam yang dayanya berlebihan dari ketentuan yang telah ditetapkan.

Reflector Headlamp Kotor atau Rusak
Peranan reflector adalah untuk memantulkan dan membiaskan sinar headlamp agar sorotannya lebih melebar dan terang, jika permukaan yang berlapis krom telah dipenuhi kotoran, maka pantulan sinar dari bohlam headlamp jadi tidak sempurna, sehingga daya sorotnya melemah dan terlihat redup. Untuk itu saat sedang membersihkan kaca headlamp, jangan lupa untuk membersihkan juga reflectornya. Saat membersihkannya, periksa juga kondisinya.

Image
Karena umur pakai dan panas headlamp bisa meyebabkan lapisan krom pada reflector terkelupas dan hal ini juga dapat mempengaruhi daya sorot headlamp. Jika kondisinya sudah terkelupas, sebaiknya segera ganti dengan reflector original yang baru


MEMASANG BUSI

Kabel Busi

Kabel Busi

Kita sering melihat mobil-mobil modifikasi memiliki kabel busi yang besar dan berwarna-warni. Kelihatan keren dan sangar. Begitu kabel busi diganti, kesan “racing” langsung muncul pada mesin anda. Tapi sebenarnya kegunaan kabel busi bukan pada tampilannya. Itu jelas. Karena itu kita harus berhati-hati memilih kabel busi yang bagus untuk mesin mobil kita. Jangan sampai hanya tampilannya yang keren, tapi kinerja mesin malah jadi loyo.

Fungsi kabel busi yang utama adalah mengantar listrik yang dihasilkan oleh koil ke busi, sehingga busi mampu meletikkan pijaran bunga api guna membakar campuran bensin dan udara di ruang bakar. Karena fungsinya sebagai pengantar listrik itulah, maka kabel busi yang dipakai harus memiliki kualitas yang baik agar menghasilkan pengapian yang juga baik.

Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
Walaupun secara teori benar bahwa semakin besar diameter kabel maka arus listrik yang dikirim juga semakin besar, namun dalam prakteknya, hal itu juga bukan satu-satunya sebagai bahan pertimbangan. Hal yang perlu diperhatikan sebenarnya pada kabel busi adalah material (bahan) kabel busi itu sendiri. Sebab percuma saja diameternya besar, namun materialnya bukan merupakan kategori penghantar listrik yang bagus. Kabel busi yang kandungan besinya makin sedikit maka hambatannya juga makin kecil, sehingga pengapian pun membesar dan mesin menjadi lebih bertenaga.

Pemilihan material (bahan) kabel busi harus yang baik

Pemilihan material (bahan) kabel busi harus yang baik

Dan terakhir yang patut diperhatikan adalah kualitas pembungkus kabel busi. Kualitas kabel busi dapat mempengaruhi keamanan dan sistem audio mobil. Pelapis yang tipis rawan meleleh karena panas dan bisa juga menimbulkan gangguan pada sistem audio seperti storing atau noise. Akibat kebocoran dari kabel busi pun bisa jadi penyebab kebakaran mobil. Dalam hal ini diperlukan kecermatan yang lebih dalam memilih kabel busi.

Dan yang terpenting adalah ketika membeli kabel busi harus disesuaikan dengan kegunaannya, apakah hanya sekedar untuk mengganti kabel busi yang sudah rusak atau sekalian untuk menambah performa kendaraan. Semua itu tergantung dari kita dan akan lebih baik bila sebelum membeli bertanya dulu kepada sipenjualnya


MEGURAS, MENGISI RADIATOR

Image

Menguras Dan Mengisi Air Radiator

Jika mesin mobil mogok karena overheat, pastinya kejadian tersebut akan sangat menjengkelkan dan dapat merusak mesin, namun sebenarnya kejadian ini bisa dihindari jika radiator dan sistem pendingin selalu diperhatikan dan dirawat dengan baik, karena komponen ini termasuk bagian penting untuk menjaga sushu mesin tetap pada batas aman.

Untuk merawat radiator, salah satu cara yang biasa dan bisa dilakukan sendiri adalah menjaga volume air radiator dan menguras air radiator secara berkala, setiap 40.000 Km atau 1 tahun sekali jika mobil jarang dipakai.

Nah..untuk melakukannya sendiri, ada langkah tepat agar tidak salah, berikut ini langkah-langkah dalam menguras dan mengisi ulang air radiator :

1. Buka sumbat radiator (letaknya di bagian bawah radiator), lalu buka tutup radiator dan biarkan air radiator lama mengalir keluar sampai habis bersama kerak atau kotoran radiator.

2. Setelah semua air keluar, tutup kembali sumbat radiator dan mulailah menuangkan air dari lubang pengisian radiator diatas sampai penuh (paling baik menggunakan air hasil penyulingan khusus untuk radiator atau menggunakan cairan radiator coolant). Untuk kendaraan yang dilengkapi dengan katup pembuang udara seperti Avanza atau Xenia, pada waktu mengisi air, katup ini dibuka hingga air keluar melalui katup ini.

3. Setelah penuh, silakan menutup kembali lubang pengisian radiator rapat-rapat.

Image

4. Hidupkan mesin dengan posisi AC off. Biarkan mesin hidup beberapa saat sampai kipas elektrik berputar agar air radiator bersirkulasi hingga ke dalam mesin untuk kebutuhan sistem pendingin, lalu matikan kembali mesin. Jangan lupa, di tahap ini anda harus memeriksa selalu suhu mesin pada indikator temperatur di dashboard saat mesin menyala, dan segera matikan mesin bila temperatur naik melewati batas. Untuk kendaraan yang tidak menggunakan kipas elektrik, bisa dengan melihat indikator temperatur di dashboard sampai jarum menunjuk posisi setengah.

5. Setelah mesin kembali dingin, buka kembali penutup radiator, lalu periksa kembali apakah volume air masih tampak penuh. Jika ya, berarti proses mengisi air radiator telah selesai dan anda bisa langsung ke langkah no 7. Tapi jika tidak, tambahkan kembali sampai batas mencapai maksimum.

6. Tutup kembali radiator dan ulangi langkah 4-5 di atas.

7. Periksa juga volume air di tangki cadangan air radiator, kuras juga jika terlihat telah kotor. Pastikan permukaan air cadangan harus di atas batas “minimum” dalam takaran tangki cadangan. Tangki cadangan air radiator harus diisi dengan air atau cairan radiator coolant yang sama.

Untuk selanjutnya, selalu pastikan terlebih dahulu volume air radiator selalu cukup sebelum mobil dipakai. Selamat mencoba

CEGAH TIMINGBELT PUTUS

Image

Timingbelt

Putusnya timing belt secara tiba-tiba memiliki efek samping atau akibat yang sangat buruk buat anda dan mobil yang dimiliki. Jika kondisi itu terjadi ketika mobil sedang dalam perjalanan, sudah pasti mobil akan mogok dan tak akan bisa kita gunakan untuk melanjutkan perjalanan.

Hal ini disebabkan karena timing belt inilah yang berperan besar menentukan kerja mesin dengan memutar camshaft yang mengatur kapan saatnya katup membuka dan menutup selaras dengan naik turunnya piston. Jadi jika timing belt putus, maka kemungkinan besar akan menyebabkan kerusakan pada klep atau katup (bengkok atau patah) akibat tertabrak piston. Perbaikannya mesin harus di-overhaul.

Image

Damage cause timingbelt breaks

Putusnya timing belt bisa membuat mesin harus di-overhaul, karena akibat dari kerusakan pada klep mesin. Sebenarnya kejadian putusnya timing belt secara mendadak itu bisa dihindari atau dicegah, karena perawatan komponen tersebut terbilang sangat sederhana. Perlu diketahui sebelumnya, sebagian besar kerusakan timing belt itu dipengaruhi oleh faktor usia. Sisanya, disebabkan terjadinya kesalahan saat pemasangan. Pemasangan yang terlalu keras atau kendor akan mempengaruhi daya tahan timing belt saat menjalankan tugasnya.

Sebelum akibat buruk dari putusnya timing belt itu terjadi pada anda, ada beberapa hal yang harus dilakukan pada komponen yang satu ini :

Image

Engine interference

Pertama, perhatikan masa pakai timing belt dan gantilah secara berkala sesuai yang direkomendasikan pabrikan. Untuk mobil-mobil dengan bahan bakar bensin, penggantian bisa dilakukan setiap 40.000 sampai 60.000 km. Sementara untuk diesel, biasanya bisa dilakukan setiap 100.000 km. Bila mobil sering mengalami kemacetan dan membawa beban berat, sebaiknya waktu penggantian dilakukan lebih cepat dari angka-angka km yang disebutkan di atas.

Penggantian rutin timing belt pada bengkel resmi akan lebih baik. Kelebihan lain bila melakukan penggantian timing belt di bengkel resmi adalah karena pemasangan timing belt harus sesuai standar jadi tidak boleh sembarangan.

Image

Setel timingbelt

Kedua, perhatian khusus terhadap timing belt juga dapat kita lakukan dengan memeriksa ada tidaknya kebocoran oli mesin pada seal oli yang terdapat di crankshaft atau camshatf. Sebab, bila oli bocor dan mengenai timing belt, maka akan mempercepat getasnya komponen ini sehingga mudah putus lebih cepat